Pelajari bagaimana tanaman asetilena menghasilkan asetilena

11-07-2025

Asetilena (C2H2) merupakan gas industri penting yang banyak digunakan dalam bidang industri kimia, metalurgi, perawatan medis, pendinginan dan pengelasan. Proses produksinya terutama disintesis dari bahan mentah melalui reaksi kimia. Dalam industri, produksi asetilena biasanya mengandalkan generator asetilena untuk memproduksinya gas asetilena dengan kemurnian tinggi melalui berbagai reaksi kimia. Jiangsu Huazhong memperkenalkan proses produksi asetilena untuk membantu Anda lebih memahami bagaimana pabrik asetilena menghasilkan gas kimia penting ini.


Bahan baku untuk produksi asetilena
Produksi asetilena membutuhkan bahan baku seperti batu kapur (CaCO3) dan kokas (C). Batu kapur adalah bahan mentah dasar untuk memperoleh kalsium hidroksida dan karbon dioksida, dan kokas digunakan untuk menyediakan sumber karbon. Selama proses produksi asetilena, bahan baku ini membentuk gas asetilena melalui suhu tinggi dan reaksi kimia.


Proses produksi asetilena
Ada dua metode utama untuk produksi asetilena: Metode Karbida dan metode generator asetilena. Diantaranya, Metode Karbida adalah metode produksi yang paling umum.


Proses Karl-Haim
Proses Karl-Haim adalah metode produksi asetilena yang paling banyak digunakan di industri. Metode ini menggunakan batu kapur dan kokas sebagai bahan bakunya, serta menghasilkan kalsium hidroksida (Ca(OH)2) dan karbon dioksida (CO2) melalui reaksi tungku listrik bersuhu tinggi. Kalsium hidroksida kemudian bereaksi dengan air menghasilkan bubur kalsium hidroksida, yang kemudian bereaksi dengan kalsium karbonat menghasilkan asetilena.


Proses spesifiknya adalah sebagai berikut:

Batu kapur dipanaskan hingga suhu tinggi untuk menghasilkan kalsium oksida (CaO) dan karbon dioksida (CO2).
Kalsium oksida kemudian direaksikan dengan air membentuk kalsium hidroksida (Ca(OH)2).
Kemudian kalsium hidroksida bereaksi dengan kalsium karbonat menghasilkan gas asetilen (C2H2) dan kalsium hidroksida.


Metode pembangkit asetilena
Metode pembangkit asetilena menghasilkan asetilena dengan mereaksikan bijih atau bahan baku karbon dengan kalsium hidroksida. Keuntungan dari metode ini adalah gas asetilen yang dihasilkan relatif murni dan dapat digunakan secara luas dalam percobaan kimia dan produksi industri.


Proses pemurnian asetilena
Setelah asetilena diproduksi, serangkaian langkah pemurnian diperlukan untuk menjamin kualitas asetilena. Pertama, itu gas asetilena didinginkan dan dilewatkan melalui alat pencuci air untuk menghilangkan kotoran. Kemudian, gas asetilena disaring untuk menghilangkan kemungkinan partikel padat. Terakhir, gas dimurnikan lebih lanjut dengan adsorben untuk memastikan kemurnian asetilena memenuhi standar.


Penyimpanan dan transportasi asetilena
Karena asetilena adalah gas yang mudah terbakar dan meledak, perhatian khusus harus diberikan selama penyimpanan dan pengangkutan. Asetilena biasanya disimpan dalam bentuk gas terkompresi dalam tabung gas khusus. Selama pengangkutan, tabung gas asetilena harus memenuhi standar keselamatan yang ketat untuk mencegah kecelakaan kebocoran dan ledakan.


Penerapan asetilena
Asetilena, sebagai bahan baku industri yang penting, banyak digunakan di berbagai bidang. Di bidang pengelasan, asetilena dapat menghasilkan api bersuhu tinggi bila dicampur dengan oksigen, yang banyak digunakan dalam pemotongan dan pengelasan logam. Dalam industri kimia, asetilena merupakan bahan baku penting untuk sintesis berbagai produk kimia, seperti asam asetat, akrilonitril, etilen, dll. Selain itu, asetilena juga memiliki nilai aplikasi penting dalam bidang pendingin, kedokteran, dan bidang lainnya.


Kesimpulan
Asetilena adalah gas yang sangat diperlukan dan penting dalam industri modern. Proses produksi gas asetilena rumit dan rumit, melibatkan reaksi kimia, pemurnian gas, penyimpanan dan transportasi. Dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta inovasi teknologi produksi yang berkelanjutan, pabrik gas asetilen juga terus mengoptimalkan proses produksi asetilena untuk mendorong perkembangan berbagai industri secara maksimal.
Kemurnian 99,9% Industri Gas C2H2